Kamis, 05 Juli 2012

Malam Nisfu Sya'ban di Aula BPPT















Nisfu sya'ban atau biasa disebut malam pergantian buku amalan tahunan kita menjelang bulan suci Ramadhan, Rabu 04/07 diperingati oleh seluruh pejabat dan staf pelaksana BPPT Kabupaten Kuningan, dipimpin langsung oleh Kepala BPPT, Ir. H. Jajat Sudrajat, MSi. Kegiatan yang mengambil tempat di Aula BPPT, diawali dengan sholat magrib berjama'ah dengan imam Sekretaris BPPT, Drs. Yudi Nugraha, M.Pd, dilanjutkan dengan Sholat sunat Nisfu Sya'ban 2 raka'at, pembacaan surat Yassin sebanyak 3 x dan Do'a Nisfu Sya'ban dipandu oleh Ir. H. Jajat Sudrajat, MSi.
Dalam penjelasannya, H. Jajat menyampaikan bahwa amal dan perbuatan kita senantiasa dicatat oleh malaikat dan setiap tahun dilakukan pergantian buku, yakni pada pertengahan bulan Sya'ban. Pada malam pergantian buku ini, kita disunnahkan untuk melaksanakan sholat sunat Nisfu Sya'ban, membaca al-Qur'an dan berdo'a. Ada tiga do'a yang diutamakan, yaitu: Permohonan Ampun, Panjang Umur dan Banyak Rezeki. Kegiatan inipun dilakukan untuk menyambut kedatangan Ramadhan, maka kita perlu melakukan berbagai persiapan baik dari segi fisik maupun jiwa, jasmani maupun rohani dan materi maupun moril. Di antara persiapan tarhib Ramadhan yang penting dan perlu dilakukan yaitu:
Pertama, perbanyak puasa sunnat pada bulan Sya’ban. Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul saw. Hukumnya adalah sunnat. Dalam sebuah riwayat, dari Aisyah r.a ia berkata, “Aku belum pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa sebulan penuh melainkan pada bulan  Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Rasulullah saw paling banyak berpuasa dalam sebulan melainkan pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya. Hadits-hadits yang dijadilan sandaran sebagai keutamaan puasa dan shalat malam nisfu sya’ban itu dhaif dan maudhu’ menurut para ulama hadits. Al-Mubarakfury dalam kitabnya Tuhfah al-Ahwadzi (3/444) menyebutkan hadits nisfu sya’ban dhaif. Ibnu Al-Jauzi menvonis tersebut maudhu’ dengan memasukkan dalam kitabnya Al-Maudhu’at. Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah dan tidak boleh diamalkan berdasarkan ijma’ ulama.
Kedua, mempelajari fiqh ash-shiyam (fikih puasa). Seorang muslim wajib mempelajari ibadah sehari-harinya, termasuk fikih puasa, karena sebentar lagi kita akan menjalankan kewajiban ibadah puasa. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana cara berpuasa yang benar yaitu sesuai dengan petunjuk Rasul saw, agar ibadahnya diterima Allah Swt.
Dengan mempelajari fikih puasa maka ia dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hukum puasa seperti rukun puasa, sunat dan adab puasa, yang membatalkan puasa dan sebagainya. Maka, sudah sudah sepatutnya menjelang kedatangan Ramadhan, seorang muslim memperbanyak membaca buku-buku tentang Puasa Ramadhan dan ibadah lainnya yang berkaitan dengan bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran. Persiapan ilmu ini wajib dilakukan oleh seorang muslim untuk memasuki bulan Ramadhan. Dengan ilmu, maka ibadah dapat dilakukan dengan cara yang benar dan diterima Allah saw. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah mudahkan pendalaman dalam menuntut ilmu agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga, memberi kabar gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan kepada umat Islam. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasul saw. Beliau selalu memberi taushiah menjelang kedatangan Ramadhan dengan memberi kabar gembira tentang bulan Ramadhan kepada para shahabatnya.
Dalam sebuat  riwayat dari Abu Hurairah beliau mengatakan bahwa menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam tersebut, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi. Banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw untuk memberi motivasi dan semangat kepada umat Islam dalam beribadah di bulan Ramadhan
Kegiatan berlangsung hingga kumandang adzan isya, dan dilanjutkan dengan Sholat Isya berjama'ah dipimpin imam Ir. H. Jajat Sudrajat, MSi. Sebagaimana peringatan hari-hari besar agama, malam Nisfu Sya'ban pun ditutup dengan acara ramah tamah dan makan bersama dengan menu utama, "gule spesial" made in bu Elin, Kasubag Umum BPPT Kabupaten Kuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar