Senin, 07 Mei 2012

Fasilitasi & Mediasi Pelaku Usaha























BPPT Kabupaten Kuningan mulai hari Senin 07/05/2012 kembali menggelar kegiatan fasilitasi dan mediasi antar para pelaku usaha. Kegiatan ini dilaksanakan secara simultan di 5 kecamatan eks ibukota kewedanaan dan merupakan ajang yang mempertemukan para pelaku usaha dengan perbankan, praktisi bisnis dan akademisi guna mentransfer ilmu pengetahuan dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kegiatan usahanya.
Narasumber dalam kegiatan ini, antara lain: Dadang Heryanto (Assisten Manager Bisnis Mikro BRI Cabang Kuningan), Eyo A. Sasmita (Dosen Akuntasi FE UNIKU), Ocin, SE (Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Kabupaten Kuningan, Ir. H. Jajat Sudrajat, MSi (Kepala BPPT Kabupaten Kuningan) dan Ir. H. Mulyadi (Manager Swalayan Sukanta Luragung).
Dalam sambutan pembukaan, Kepala BPPT Kabupaten Kuningan menyampaikan bahwa kegiatan fasilitasi dan mediasi antar para pelaku usaha ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan pemasaran dan kemitraan dengan pihak pemilik modal dan perbankan. Hambatan yang selama ini dirasakan dan dikeluhkan oleh para pelaku usaha mikro/ kecil, antara lain: Permodalan, Pemasaran dan Pembukuan.
Sementara Ocin, SE mengungkap ada tiga kunci sukses dalam pengembangkan UMKM di Pasar Tradisional, yaitu meningkatkan kualitas tempat usaha, meningkatkan kualitas pengusaha/ pedagang dan kebijakan pemerintah pro-ekonomi kerakyatan. Disisi kualitas tempat usaha, pemerintah telah melaksanakan program revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar yang bersih dan tertata apik. sementara dalam meningkatkan kualitas pengusaha/ pedagang, pemerintah melalui BPPT melakukan temu fasilitasi dan mediasi antar para pelaku usaha. Dan, disisi kebijakan pemerintah telah membuat regulasi aturan yakni telah diterbitkan Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2011, tentang Pengelolaan Pasar Tradisional dan Toko Modern.
Akademisi dari Universitas Kuningan, Eyo A. Sasmita, menjelaskan pentingnya pencacatan dan pembukuan keuangan bagi pengusaha/ pedagang. Dengan memiliki pembukuan yang baik, pedagang akan mudah dalam menganalisis usahanya. Eyo berharap para pengusaha "Benar-benar memperoleh keuntungan, berdasarkan pencatatan yang benar". Lebih lanjut, pihak Universitas Kuningan khususnya dari Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi, akan menerjunkan mahasiswa semester VI untuk turun langsung memberikan bimbingan teknis dan pendampingan dalam manajemen keuangan dan pembukuan, kepada para pelaku usaha yang telah mendapat bantuan modal KUR.
Dilihat dari sudut permodalan, Dadang Heryanto mengungkapkan bahwa BRI Cabang Kuningan sejak tahun 2008 telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan hingga saat ini telah disalurkan KUR sebanyak Rp. 214 Milyar kepada 23.800 UMKM. Pelayanan BRI kepada nasabah dilakukan tersebar di 27 BRI unit, dan tetap fokus karena masing-masing ada petugas khusus yang menangani KUR.
Sementara, seorang pelaku bisnis yang sukses di wilayah Luragung, Ir. H. Mulyadi, berbagi pengalaman dan kiat-kiat suksesnya selama pengelola bisnis swalayan Sukanta. Yadi menyampaikan beberapa kiat antara lain: Pendataan Barang (Stock Opname) dengan memperhatikan tanggal kadaluwarsa, Pengelolaan Manajemen Barang menggunakan sistem FIFO, Pencatatan Barang guna menghindari terjadinya kebocoran/ kehilangan, Pembukuan Keuangan secara terperinci, Waspada Uang Palsu dan Simpan Keuntungan dalam bentuk Barang Dagangan atau Tabungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar